Setiap
menjelang lebaran pasti kita selalu melihat banyak pekerja di beberapa ruas jalan raya yang melakukan perbaikan jalan. Seperti
“kebetulan” yang berulang, perbaikan jalan menjadi kebiasaan menjelang lebaran.
Pengalaman ini
saya alami pada bulan ramadhan tahun lalu, kami sekeluarga mengunjungi saudara
yang bertempat tinggal di Pekalongan. Kami mengambil rute dari Semarang ke
Pekalongan melewati Kendal. Pada saat itu bulan ramadhan dan sudah hampir
mendekati lebaran maka arus lalu lintas menjadi semakin padat, ditambah lagi
dengan adanya perbaikan jalan oleh para pekerja proyek. Banyaknya kendaraan
yang lalu lalang saja sudah membuat beberapa titik kemacetan di sepanjang jalan
raya Kendal, mengingat jalan raya Kendal adalah jalur pantura dengan arus kendaraan
yang sudah cukup ramai di hari biasa, ditambah lagi dengan alat – alat berat
untuk perbaikan jalan, material, dan para pekerja sehingga memperparah
kemacetan yang ada. Waktu tempuh yang seharusnya hanya 2 jam sampai 3 jam,
akibat perbaikan di sepanjang jalan menjadi hampir 6 jam. Keadaan seperti ini
sangat mengganggu pengguna jalan, apalagi banyak debu bertebaran yang dapat menggangu
jarak pandang. Yang bisa saya lakukan sebagai pengguna jalan adalah menunggu
dalam kemacetan. Beberapa pekerja proyek mencoba membantu mengurangi kemacetan
dengan membuka tutup jalur menjadi 1 arah, tetapi ini tidak berdampak banyak
karena banyaknya kendaraan yang lalu lalang dan tidak sabar untuk menunggu. Seperti
jamur di musim hujan, kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di sepanjang
jalan raya Kendal saja tetapi juga terjadi di beberapa daerah yang lain. Memang,
perbaikan jalan menjelang lebaran sudah menjadi tradisi pelengkap mudik di
Indonesia.
Dari cerita di atas dapat
disimpulkan bahwa proyek perbaikan jalan perlu untuk dilakukan mengingat banyaknya
pengguna jalan pantura yang didominasi oleh kendaraan pribadi, kendaraan umum dan
juga banyak truk – truk besar yang lalu lalang di jalan ini sehingga prosentase
kemungkinan kerusakan jalan menjadi lebih besar dan harus segera diperbaiki.
Yang menjadi masalah dalam proyek ini adalah waktu pelaksanaanya. Proyek perbaikan
jalan raya memang sudah dialokasikan dalam anggaran pemerintah dan untuk waktu
pelaksanaannya dilakukan sepanjang tahun, tidak hanya saat menjelang lebaran.
Tetapi realisasi di lapangan, banyak proyek perbaikan jalan yang dilakukan
menjelang lebaran dan ditargetkan pekerjaan tersebut selesai sebelum lebaran.
Jika pekerjaan belum selesai saat lebaran maka proyek dihentikan pada H – 7
sampai H + 7 lebaran agar arus mudik tidak terganggu. Tetapi hal ini menimbulkan
masalah baru lagi karena tumpukan material yang ada ditinggal di bahu jalan
sehingga tetap menimbulkan kemacetan seiring dengan makin meningkatnya arus
kendaraan menjelang lebaran.
Mantap
BalasHapusKunjungi ittelkom-sby.ac.id